h_earth

ketumpulan hati, kegersangan jiwa, kejenuhan dalam menjalani kehidupan... sesungguhnya berakar pada kedangkalan ibadah orang yang bersangkutan kepada Allah. (Rahmat Abdullah)

Tuesday, November 20, 2007

pindah

hai2.. gw pindah blog lho... ke sana.
Sekarang maennya ke sana aja ya...
jangan lupa dilink..

Monday, November 05, 2007

...

Maha Suci Allah yang telah memberikan kemampuan pada orang2 terpilihNya, untuk menekan ego dan mementingkan umat di atas pribadinya. Pada akhirnya mereka selalu sadar bahwa hidupnya memang untuk lebih banyak memberi, sedang waktu menerima adalah kelak di surgaNya. Tidak ada yang melemahkannya kecuali saat jauh dariNya.

banyak yang pergi..
banyak yang berbalik dan keluar..
banyak yang berbelok dan pindah haluan..
banyak yang berhenti dan diam2 menepi..

tapi akan selalu ada yang tetap di sana..
Selalu ada mereka yang tetap bertahan.
Berhenti sejenak dan mengembalikan segalanya pada Rabb semesta alam.
Muhasabah, evaluasi, menenangkan diri, menata hati..
Dan Allahlah muara segala tanya..
Ialah obat segala penat dan lelah.

"Kuatkan aku untuk terus berjalan dengan telapak berdarah, namun dengan mata terbuka agar selalu kulihat keindahan kasih sayangMu. Pada tiap tetes duka, tiap sayat rindu, tiap lara sendu, tiap perih sepi, aku tahu Engkau punya segala jawabnya. Maka ajarilah aku untuk mengerti bahasaMu.
Bila untuk memenangkan cahayaMu, aku harus menjadi orang yang terasing dalam kedinginan salju beku, biarlah begitu. Bila nanti ada saatnya akan hanya ada satu orang bertahan dalam kesendirian menekuri kalimatMu, bersabar di kesepian jalanMu ketika dunia mengangap ia dan mimpinya adalah pasangan gila sejati, maka izinkanlah itu aku.
Dan tolong sampaikan duhai Rabb yang menguasai hamba-hambaNya, salamku kepada musafir-musafir pejuang agamaMu yang bergerak dengan sunyi, yang beramal dengan sepi, yang kokoh dalam hancurnya hati, yang terus memberi tanpa henti. Merekalah manusia-manusia terpilih yang tak kan Kau biarkan sendiri. Laa takhaf wa laa tahzan! Jangan takut dan jangan bersedih. Sungguh, ada Allah, kepadaNya kita berharap dan Dialah sahabat yang selalu dekat."
("Jalan Sunyi", Martina Rahmi)

Labels: ,

Thursday, November 01, 2007

hari ini...

Alhamdulillahi rabbil 'alamin..................
Wadooooohh... senangsenangsenang!!

UTS TBA dan KM udah berakhir! Alhamdulillah Allah mengabulkan do'a gw.. hehe.. gw gak minta nilai bagus, gw gak minta bisa ngerjain semua soalnya.. gw cuma minta biar bisa maksimal ngerjain UTS tadi dan puas+tenang sehabis UTS. Dan alhamdulillah.. gak ada penyesalan tuh sekeluarnya dari kelas. Yah, meskipun gw bikin PDA (PushDown Automaton) saat disuruh bikin CFG (Context Free Grammar) *abisnya CFG selalu gw asosiasikan dengan PDA sih*

Ujian ini sungguh berat sekali.. karena gw merasa berada di titik termalas gw selama kuliah. Mo belajar aja susah banget mulainya.. males bok! Harus terus2an memotivasi diri nih.

Oia... gw mo minta saran nih.. gw agak2 sebel sama blogger yang kadang bisa login kadang enggak. Terus gw pengen pindah blog ke wordpress, soalnya lebih waras dan lebih lengkap aja fitur2nya. Tapi sayang juga blog ini udah menyimpan sejuta kenangan manis (alah). Enaknya gimana ya? (asal jangan kasih saran beli domain. Enggak, belom saatnya)

Labels:

(tidak) menjadi raja di acara pernikahan sendiri

Seorang pengusaha yang bergerak di bidang Wedding Organizer pernah berkata, “Pengantin itu ibarat raja dan ratu sehari, jadi kalo bisa mereka gak perlu mikirin segala macem keperluan resepsi pernikahannya.” (baca di GATRA)


Menjadi raja-ratu sayangnya tidak berarti semua keinginan pengantin di hari itu bisa terpenuhi. Karena resepsi pernikahan terkadang lebih seperti acara orangtuanya daripada acara si pengantin itu sendiri. Mungkin nggak semuanya kayak gitu sih. Tapi begitulah resepsi pernikahan yang gw hadiri minggu kemarin. Resepsi itu diselenggarakan dengan adat Minang, sesuai asal keluarga Bapak pengantin perempuan. Acaranya tentu seperti biasa, intinya salam2an, memberikan selamat pada pengantin, dan makan2, diiringi hiburan lagu2 kenangan jaman baheula, sampe Poco2. Gw kaget aja pas si MC sampe ngajak para hadirin untuk joget Poco2. Di sinilah keliatan banget, orang2 tua yang “menguasai” acara ini. Pengisi acara dan yang menikmatinya tentu aja orang2 tua. Ya nggak masalah juga sih, tapi kok keliatannya si pengantin jadi gak punya kekuatan untuk menyelenggarakan pernikahan sesuai keinginannya, melainkan jadi sesuai keinginan ortu. Padahal pasangan pengantin ini orang2 yang sudah mengerti Islam dengan baik, dan menurut gw sih mereka ingin pernikahannya lebih Islami, seperti misalnya pemisahan tempat antara tamu laki2 dan perempuan, menyediakan lebih banyak kursi sehingga tamu2 gak perlu makan berdiri, dan mungkin musik hiburannya bukan dangdut tapi nasyid, misalnya.


Ya, temen gw sih pernah bilang, acara pernikahan anak itu biasanya jadi malah kayak acara ortu. Kalo misalnya kita ingin pernikahan yang di dalamnya sesuai dengan nilai2 Islam, maka ortu pun perlu dikasih pengertian mengenai nilai2 Islam yang kita yakini dan kita pegang kuat2. Soalnya Islam kan emang bukan cuma shalat zakat puasa haji doang, tapi juga pengaturan bagaimana pergaulan laki2 dan perempuan, bagaimana cara makan, apa saja hiburan yang diperbolehkan, dan lain sebagainya. Ngasih pengertiannya bukan cuma untuk acara pernikahannya aja, tapi mulai dari pra pernikahan: gimana cara nyari calon suami/istrinya. Kan ada aja ortu yang nyruh anaknya nyari pacar sebagai usaha mencari suami/istri. Padahal anaknya gak mau pacaran karena yakin pacaran itu dilarang oleh Allah. Terus untuk acara pernikahannya sendiri, seperti yang disebutin di atas. Misalnya si anak pengen tamu laki2 dan perempuan dipisah, gak mau ada standing party, hiburannya yang Islami, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pasca pernikahan. Misalnya ortu pengen anak perempuannya kerja karena sayang udah sekolah tinggi2, sedangkan anaknya pengen di rumah, ngurus anak dan suami dulu. Mungkin itu juga perlu dikomunikasikan dari awal2.


Berhubung gw belom nikah, jadi ini hanya hasil pengamatan dan perkiraan. Hehe..


Oia, Bulan Syawal ini banyak juga yang nikah.. di antaranya:

  1. Teh Mila (Smansa ‘97) 27 Okt

  2. kakaknya Sidik 27 Okt
  3. Teh Ummu (Smansa ‘02-kalo gak salah) 28 Okt
  4. Kak Agung Pratomo (Fasilkom ‘01) 2 Nov
  5. Adiknya Tante Nana 4 Nov
  6. Teh Mae (Smansa ‘03) 4 Nov

Labels: ,

Friday, October 19, 2007

no title

Assalamu'alaikum

Baru ngenet lagi setelah sekian lama gak megang kompi. Maklum.. mudik bok! Pagi ini baru sampe dari Wonosobo. Oia.. berhubung belum ngucapin met lebaran di dunia maya, ucapin skr aja deh... Mohon maaf lahir batin ya.. Semoga setelah ini kita bisa me-Ramadhankan hidup kita...

Huff... saat ini campur aduk sekali perasaan gw..
Merasa nggak bisa melakukan apapun dengan benar
Nggak bisa melakukan sesuatu dalam banyak hal
Masa sih dalam hal 'itu' juga nggak bisa?
'Itu' ternyata satu hal yang membuat gw merasa hidup
Merasa bersamaNya, bersama orang2 kecintaanNya
Meskipun dikit banget yang udah dilakukan..
Tapi... gw gak mau lepas dari 'itu'..
Kalo kata seorang teman.. "meskipun babak belur..."

Dan saat ini lega sekali udah bisa ngomong sama teman yang lain ttg salah satu bagian dari 'itu'..
Hhh...

Udah ah..
Anyway... lagi suka lagu ini:

Percik - percik air hujan
Jatuh ke bumi membawa rizki
Hilangkan dahaga ini
Hapus semua keluh kesah kita

Butir embun menyapu pagi
Bersinar cerah sang matahari
Sirnakan sepi di hati
Lenyaplah sudah gulitanya malam

Bridge:
Bumi langit pasrah menyerah
Akan titah suci-Mu

Reff:
Gunung - gunung berbaris rapi
Membuai mata guncangkan hati
Air laut basahi dunia
Goreskan ilmu yang tiada terkira

Puji syukur kuat menghambur
Rasai nikmat yang tak terhingga
Rasa sujud menghamba
Berlinang air mata suka cita

Hati kecil berseru takbir
Memuja asma-Nya yang kuasa
Hanya Dia-lah pencipta
Semua yang ada di atas dunia

Lagu apa coba?

Labels:

Friday, October 05, 2007

Mencari cintaNya *kayak judul sinetron Ramadhan gak seeeh???*

cinta itu, empat tahun lalu...

Hanya rasa suka biasa. Sukanya seorang cewek pada cowok, yang 'sayangnya' bukan cowok biasa. Aneh. Masa sih tuh cowok gak mau salaman ama cewek. Alim banget, nggak mau pacaran. Ah, kecewa..
Tapi dia luar biasa kerennya. Masih ngarep... Kamu tau kan kalo rasa suka itu bisa terus dipupuk dan lama2 bertambah besar? Terus membesar.. dan melahirkan angan2 dan harapan.

Tapi di sisi lain, manusia adalah makhluk yang dikaruniai pendengeran, penglihatan, dan hati untuk belajar. Dan di tempat yang sangat kondusif itu ia belajar. Belajar dari buku, membaca peristiwa, menelan contoh dan keteladanan. Sungguh lingkungan yang baik memang bisa membawa perubahan yang baik pada diri seseorang. Kajian Islam yang intens membawa banyak pemahaman baru, menyingkap hal2 yang selama ini ia abaikan.

Dan disitulah persimpangan jalan.. Saat tau bahwa cinta tertinggi harus dialamatkan padaNya. Namun seorang makhlukNya terlanjur memberi warna tersendiri untuk cinta. Bisakah mencintanya karena Dia? Apa artinya mencintai seseorang -dalam hal ini lawan jenis- karena Allah? Apa masih bisa melihatnya dengan bebas, menikmati keindahannya? Apa masih bisa memikirkannya? Berharap suatu hari dia akan merasa yang sama?

If you love someone because of Allah...
Tentunya elu rela untuk nggak memikirkan orang itu.. karena takut pikiran itu akan membuat titik hitam di hati lu..
Tentunya elu rela nggak ngeliatin orang itu.. karena dari penglihatan itu setan akan melepaskan anak panahnya, mengundang hawa nafsu.
If you love someone because of Allah...
Tentunya elu akan memilih untuk taat kepada Allah daripada mengikuti hawa nafsu dengan memikirkan, melihat, atau mengharapkan orang itu.
[23 Desember 2003]

~Fath sayang, masih inget ini? :)

Itu jawabannya. Cukuplah dia menjadi orang yang membuat kita belajar. Cukuplah dengan itu kita tau ke mana cinta tertinggi seharusnya dialamatkan. Cukup sampai di situ. Selanjutnya, perlakukan dia sama sebagaimana kita memperlakukan saudara2 yang lainnya, karena kita mencintai mereka semua karena Allah.

Dan Allah...
Nggak akan pernah rugi kita kalo ngejar2 cintaNya. Meski jatuh bangun, lupa inget, belok lurus, lalai sadar... kepadaNya kita harus selalu kembali dan mengarahkan segenap cinta ini.

And life goes on...
Gw nulis ini cuma buat pelajaran, bukan buat berlarut2 ngomongin masalah ginian. Serius, masalah umat ini masih banyak dan lebih penting dibanding masalah cinta2an. Umat ini masih aja berkutat dalam kebodohan. Shalat tarawih aja nggak ngerti gimana harus ngerapetin shaff, gimana mau nyaingin Bill Gates? (iya nggak Fu? :P)

Labels:

Wednesday, October 03, 2007

hoho...












Hore...hore.. alhamdulillah bisa juga bikin beginian.. Bikinnya pake Inkscape, open source-nya Corel Draw. Baru pertama kali make, jadi seadanya banget.. pake yg dimengerti aja..

kunjungi http://www.ukhuwah.or.id yaa..


Labels:

Monday, September 24, 2007

I feel free!

Minggu, 23 September 2007 -- 9:55 PM

Senangnya...
Tadi habis ngaji.. Dan alhamdulillah di pekan ini bisa ngerasa jauh lebih baik setelah ngaji. Setelah beberapa pekan ngerasa biasa2 aja, bahkan hambar. Mungkin karena singkatnya waktu pertemuan. Kerasa buru2. But this time, legaaa... bisa cerita2.. ngalir lah semua cerita... Semoga 'lingkaran cahaya' ini tidak hilang saat seiring dengan ditutupnya majelis, melainkan melebar, selebar aktivitas penghuninya.

Setelah itu jalan dikit ke PPIB (Pusat Pengembangan Islam Bogor), bareng si teteh sambil bantuin bawa bawaannya yang banyak banget. Di PPIB lagi ada Ramadhan Fair. Salah satu acaranya bazaar yang saat itu masih digelar. Beli buku, lumayan diskon 30%. Tapi yang enak sih suasananya. Nggak terlalu padet. Dan jadi ngingetin Ramadhan di masa SMA: Ikhwan akhwat yang santun dan baik2, tempat gw belajar.. Nggak ada becanda berlebihan dan ucapan sia2.. Saling mengingatkan.. Cerita2.. berbagi.. dan saling menguatkan. Jadi inget Takbir, bazaarnya, sanlatnya.. Haaah.. berasa SMA.. ringan.. tanpa beban..

Lupakan Prolog
Lupakan KM Tools
Lupakan RPL
Lupakan Finite Automaton
Lupakan SC
Lupakan Project Charter
Lupakan PSDMO
Lupakan BEM
Lupakan kampus!

Haha.. halah... stressnya..
Nanti kalo udah lulus dari Fasilkom pasti pengen balik lagi ke kampus, kaya beberapa anak 2003 yg baru lulus. Sekarang masih di kampus suka pengen balik lagi ke SMA.

Apa kabar, akhi dan ukhti Smansa? Kalianlah yang membawaku ke negeri bahagia...
Luv u..

Labels: